Jakarta, 2 Oktober 2024 — Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif di tahun 2024. Ditopang oleh kemajuan teknologi digital dan dukungan pemerintah, sektor UMKM semakin kuat dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diprediksi meningkat hingga 65% di akhir tahun ini, dengan jumlah UMKM aktif mencapai lebih dari 64 juta unit usaha.
Salah satu faktor pendorong utama perkembangan UMKM pada 2024 adalah adopsi digital yang semakin meluas. Pandemi COVID-19 yang memaksa pelaku usaha beradaptasi dengan teknologi online pada beberapa tahun sebelumnya, kini telah membawa dampak positif dengan semakin banyaknya UMKM yang memanfaatkan platform e-commerce, media sosial, dan sistem pembayaran digital. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), sekitar 80% pelaku UMKM kini telah memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pasar.
Pemerintah juga terus berperan aktif dalam mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai program bantuan dan pelatihan digital. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyampaikan bahwa di tahun 2024, pemerintah meluncurkan program “UMKM Go Digital 4.0” yang bertujuan untuk mendorong transformasi digital di kalangan UMKM, termasuk akses ke platform marketplace global dan pemberdayaan melalui teknologi.
“Inovasi dan digitalisasi adalah kunci untuk meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di tingkat global. Dengan dukungan teknologi, UMKM mampu mengakses pasar yang lebih luas, mengoptimalkan operasional, dan meningkatkan kualitas produk,” ujar Teten.
Selain itu, berbagai inisiatif pendanaan dari pemerintah dan sektor swasta juga terus memperkuat ekosistem UMKM. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah ditingkatkan plafonnya serta kemudahan akses permodalan dari fintech menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. Pada 2024, target penyaluran KUR dipatok mencapai Rp300 triliun dengan bunga rendah yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan usaha mikro dan kecil.
Di sisi lain, tantangan tetap ada, terutama dalam hal literasi digital dan kualitas sumber daya manusia. Banyak UMKM yang masih membutuhkan pendampingan dan pelatihan untuk mengoptimalkan teknologi yang ada. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, swasta, dan institusi pendidikan menjadi semakin penting untuk membangun kapasitas pelaku usaha kecil dan menengah.
Dengan berlanjutnya inovasi, peningkatan kapasitas, serta dukungan yang kuat dari berbagai pihak, UMKM Indonesia diharapkan akan terus tumbuh pesat dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional pada tahun-tahun mendatang.