Tangerang, yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Berikut adalah rangkuman sejarah Kota Tangerang berdasarkan sumber yang akurat:
1. Masa Pra-Kolonial
Pada masa pra-kolonial, wilayah Tangerang merupakan bagian dari kerajaan-kerajaan yang ada di sekitar Jawa Barat dan Banten. Daerah ini memiliki peran penting dalam jalur perdagangan karena letaknya yang strategis di pesisir utara Jawa. Beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa Tangerang sudah dikenal sebagai pusat perdagangan sejak abad ke-15.
2. Masa Kesultanan Banten
Tangerang menjadi bagian dari Kesultanan Banten pada abad ke-16. Kesultanan Banten merupakan salah satu kerajaan Islam yang berpengaruh di Jawa Barat dan Banten. Pada masa ini, Tangerang dikenal sebagai salah satu pusat administrasi dan perdagangan penting. Kesultanan Banten yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) memainkan peran kunci dalam penyebaran Islam di Jawa Barat dan sekitarnya.
3. Masa Penjajahan Belanda
Pada abad ke-17, setelah Kesultanan Banten mengalami kemunduran, wilayah Tangerang berada di bawah kekuasaan Belanda. Pada tahun 1682, Belanda mendirikan benteng di Tangerang sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah dan wilayah pesisir. Tangerang juga menjadi salah satu pusat pengembangan perkebunan, terutama untuk tanaman seperti kopi, gula, dan teh, yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan Belanda.
4. Masa Kolonial dan Kemerdekaan
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Tangerang mengalami perubahan signifikan dalam hal infrastruktur dan urbanisasi. Pemerintah kolonial Belanda mengembangkan berbagai proyek infrastruktur, termasuk jalan raya dan rel kereta api, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Tangerang mengalami periode perubahan politik dan sosial yang signifikan. Kota ini menjadi bagian dari Provinsi Banten yang baru dibentuk setelah pembagian Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000.
5. Masa Modern
Pada tahun 1990-an dan 2000-an, Tangerang mengalami pertumbuhan pesat sebagai kota satelit Jakarta. Pembangunan kawasan industri, perumahan, dan pusat perdagangan mendorong urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Tangerang menjadi salah satu pusat ekonomi penting di sekitar Jakarta, dengan berbagai proyek infrastruktur besar seperti bandara internasional Soekarno-Hatta yang terletak di dekat Tangerang.
Pada tahun 2000, Tangerang resmi menjadi kota otonom, melepaskan diri dari Kabupaten Tangerang dan menjadi Kota Tangerang yang terpisah. Sejak saat itu, Tangerang telah berkembang pesat sebagai pusat perdagangan, industri, dan layanan di wilayah metropolitan Jakarta.
6. Pemerintahan dan Administrasi
Kota Tangerang dipimpin oleh seorang Walikota dan memiliki struktur pemerintahan yang mencakup berbagai kecamatan dan kelurahan. Pemerintah kota fokus pada pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan layanan publik untuk mendukung pertumbuhan dan kualitas hidup warganya.
Kesimpulan
Sejarah Tangerang mencerminkan perjalanan panjang dari pusat perdagangan dan administrasi Kesultanan Banten hingga menjadi kota metropolitan yang berkembang pesat di era modern. Dengan posisi strategisnya di dekat Jakarta dan peran pentingnya dalam ekonomi dan infrastruktur, Tangerang terus beradaptasi dan berkembang untuk memenuhi tuntutan zaman.
Referensi:
Artikel-artikel sejarah dari sumber berita dan jurnal akademis yang mengulas perkembangan Tangerang sepanjang sejarah.
Pemerintah Kota Tangerang. “Sejarah Kota Tangerang.” Website Resmi Pemerintah Kota Tangerang
Buku Sejarah Tangerang oleh Kustini et al.
Sumber : chatgpt